Hai Voluptarians, kali ini aku mau bercerita tentang pengalaman explore tempat wisata yang jarang orang tahu. Rencana ini tercetus dari pikiran iseng-iseng berhadiah karena hanya berawal dari sebatas canda belaka. Awalnya kita memang sudah berencana untuk explore destinasi yang masih belum ramai orang tahu, yang mana tujuan kita adalah membagikan pengalaman agar lebih banyak orang yang mengetahui tentang destinasi itu.
Bermula karena motivasi dari salah satu dosen yang setiap mata kuliahnya selalu membahas pencapaian dari kating kami dalam keberhasilan mereka menjadikan desa wisata yang awalnya tidak terurus menjadi desa wisata yang terbaik. Karena itulah saya dan teman-teman merasa greget dan gamau kalah dengan mereka. Maka kami putuskan untuk mengunjungi desa wisata yang menjadi project para kating tersebut.
Gubugklakah adalah nama desa wisata yang menjadi primadona dosen kami untuk memanas-manasi mahasiswa barunya agar membuat project serupa seperti mahasiswa lamanya. Desa ini berada di lereng Gunung Bromo, terkenal dengan pemandangan yang bagus dan suasananya yang sejuk. Perjalanan dari kota Malang menuju Gubugklakah kami tempuh selama satu jam dengan menggunakan motor.
Sebenarnya, di sana kami berencana untuk menanyakan tentang bagaimana cara pengembangan desa wisata tersebut, namun ternyata kami kesulitan mencari orang yang akan kami ajak bicara, akhirnya kami memutuskan untuk melakukan rencana nyasar (mahasiswa gabut gini amat J). Dimulai dengan melihat peta dari aplikasi google maps, kami menemukan sebuah jalan yang menurut kami lokasi tersebut dapat berpotensi menjadi desa wisata, nah ketika kami melintasi jalan desa tersebut, terdapat rambu bertuliskan Sumber Pitu yang menunjukkan sebuah gang masuk. Sempat berunding dengan kawan-kawan lainnya, akhirnya kami pun masuk ke jalan menuju sumber tersebut.
Jalan awal menuju sumber masih dapat ditoleransi, tapi sampai ditengah perjalanan dalam hati kami berkata aduh mama papa sayang eee!!!, dalan opo iki??, dan ya, memang jalan yang ditempuh menyatu dengan alam alias berlumpur dan berbatu, di tengah perjalanan kita hampir menyerah dan ingin rasanya bertemu dengan aspal kembali karena tak sanggup melihat kondisi jalan yang seperti itu, namun kami tetap melanjutkan perjalanan dan sampai di sumber tersebut. Jarak antara desa menuju sumber memakan waktu satu jam, karena memang dari awal kami salah menggunakan motor untuk menuju sumber tersebut (yaa namanya juga project nyasar wkwk).
Kami beristirahat sejenak di sumber tersebut sembari memesan makanan andalan kami yaitu mie goreng. Lelahnya perjalanan tak teringat lagi ketika menyantap mie tapi muncul kembali setelah mienya habis. Kurang lebih satu jam di sumber tersebut, akhirnya kami kembali lagi melintasi rintangan terberat, kami menyebutnya dengan jalan neraka. Untungnya, ketika kembali kami tertolong oleh mas-mas desa tersebut yang juga mau kembali ke desanya, dan betapa senangnya hati kami bisa melihat aspal lagi dan menikmati jalan tanpa harus bertemu dengan lumpur dan batu-batuan. Untuk sobat Voluptarians, jika ingin merasakan sensasi explore yang wah, tempat ini wajib kalian tuju. Siapkan motor trail kalau ingin sensasi lebih atau mau jalan kaki juga lebih mudah dan asyik. Sumber ini terletak di Dusun Krajan, Desa Duwet Krajan, Kec. Tumpang, Kabupaten Malang, Jawa Timur. Sampai jumpa di Nyasar Yuk selanjutnya!
EDITOR : FIFI
Leave a Reply